Kunjungi Alkhairaat di Palu, Perwakilan Kedubes Jepang Kagum
PALU, KABARALKHAIRAAT – Perwakilan Kedutaan Besar Jepang mengunjungi kantor Pengurus Besar (PB) Alkhairaat di Palu, Sulawesi Tengah, pada Senin (16/6). Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan kelembagaan, khususnya di bidang pendidikan. Dalam pertemuan tersebut, pihak Kedubes menyampaikan ketertarikan terhadap sejarah dan peran Alkhairaat dalam pengembangan pendidikan di kawasan Indonesia Timur.
Ketua Utama Alkhairaat, Habib Sayid Alwi bin Saggaf Aljufri, menerima langsung kunjungan tersebut di ruang kerjanya, yang berlokasi di Gedung PB Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri, Palu Barat. Staf Khusus Bidang Politik dan Ekonomi Kedubes Jepang, Hasegawa Takuya, hadir sebagai perwakilan resmi dalam kunjungan ini.
Hasegawa menyampaikan bahwa pihaknya telah mempelajari profil lembaga Alkhairaat sejak 2024. Sebelumnya, Kedubes Jepang telah mengundang perwakilan Pondok Pesantren Alkhairaat Pusat dan Madinatul Ilmi Dolo untuk mengikuti studi banding ke Jepang bersama organisasi masyarakat Islam lainnya.
Ia juga menyatakan keinginan untuk menjalin kerja sama lebih lanjut, terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Menurutnya, kunjungan ke PB Alkhairaat menjadi langkah awal mempererat hubungan dengan lembaga pendidikan berbasis keislaman di Indonesia Timur.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pengurus Alkhairaat, di antaranya Sekretaris Jenderal PB Alkhairaat Jamaludin Mariajang, Ketua Yayasan Alkhairaat Dr. Hamdaan Rampadio, unsur Ketua PB Alkhairaat Dr. Sagaf Petalongi, Habib Ali Hasan Aljufri, H. Asgar Bashir Khan, Habib Thalib Abdillah Aljufri, serta Rektor Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Muh. Yasin.
Habib Alwi menjelaskan bahwa Alkhairaat memiliki jaringan kelembagaan yang tersebar di berbagai provinsi, termasuk Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Ia menegaskan fokus Alkhairaat pada bidang pendidikan, dakwah, dan sosial kemanusiaan.
Sekretaris Jenderal PB Alkhairaat menambahkan bahwa lembaga ini sering diminta menjadi pihak mediasi atau pemberi pandangan dalam forum-forum sosial karena pendekatannya yang bersifat netral dan dialogis.
Pertemuan diakhiri dengan diskusi ringan dan sesi foto bersama antara delegasi Kedubes Jepang dan pimpinan PB Alkhairaat.HADY
