Pengurus Besar Alkhairaat Imbau Hindari Kebencian, Jangan Terprovokasi Jelang Pilkada

waktu baca 2 menit
Dr.Habib Mohsen Alaydrus Ketua umum Pengurus Besar Alkhairaat.

PALU – Pesta rakyat pada pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah, Pengurus Besar (PB) Alkhairaat menyeru masyarakat di Sulawesi Tengah, khususnya umat Islam dan kelurag besar Alkhairaat (Abna), untuk bersama menjaga pelaksanaan Pilkada agar berlangsung dengan aman, damai dan penuh keceriaan.

“Pelaksanaan Pilkada merupakan ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan, dalam sebuah pesta demokrasi ini”kata Ketua Umum PB Alkhairaat Habib Dr. Mohsen Alaydrus.

Habib Mohsen menambahkan, perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, asalkan perbedaan tersebut tidak memecah belah persaudaraan sesama warga bangsa, apalagi antar sesama umat Islam.“Mari kita jaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah demi keutuhan NKRI,” kata Habib Mohsen.

Dirinya juga menghimbau, agar masyarakat lebih bijak dalam menyampaikan dan menerima informasi, hindari menyebar informasi palsu (Hoaks), ujaran kebencian, serta profokasi yang menyebabkan konflik.

“Mari menjaga kondusivitas dengan mengedepankan Tabayyun (klarifikasi), dalam menerima informasi”terangnya.

Selain itu, dalam perbedaan arah politik merupakan keniscayaan, oleh karena itu setiap warga negara khususnya warga Sulteng, diharapkan saling menghormati perbedaan tersebut dengan tetap menjaga etika, sopan santun dan tidak saling mencela.

“Karena sikap saling menghargai merupakan akhlak mulia yang di ajarkan dalam agama Islam”jelasnya.

Pelaksanaan Pilkada merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan pimpinan yang amanah dan berkualitas, olehnya itu dirinya mengajak warga untuk menentukan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab, dan tidak golput, sebab suara yang di berikan akan sangat berarti bagi masa depan daerah ini.

Dalam imbauan yang di keluarkan PB Alkhairaat dengan nomor 228/14.8/PBA/2024 ini juga menegaskan bahwa, politik uang dan segala bentuk kecurangan adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam dan mencederai demokrasi.

“Jangan tergoda oleh iming – iming materi, pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas serta rekam jejaknya”ujar Habib Mohsen.Mari bersama kawal pelaksanaan Pilkada berlangsung transparan, jujur dan adil. Semua pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi ini dapat memegang teguh prinsip kejujuran dan keadilan.

“Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberkahi Sulawesi Tengah, serta memberikan pemimpin yang amanah, adil, dan membawa kemaslahatan bagi seluruh masyarakat,” tutup Habib Mohsen. ***