PB Alkhairaat Peringati Hari Santri Nasional 2023, Husen Habibu : Guru Tua Pantas jadi Pahlawan Nasional

waktu baca 3 menit
Ketua PB Alkhairaat KH. Husen Habibu menjadi inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2023 di komplek Alkhairaat.(foto: PB Alkhairaat)

KABAR ALKHAIRAAT, PALU – Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, memperingati  Hari Santri Nasional 2023 dengan semarak dan makna yang mendalam. 

Dalam upacara yang digelar di lapangan kompleks perguruan Alkhairaat Pusat Palu Barat pada Ahad (22/10/2023), ribuan santri dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari MDA, SD, MTs, SMP, Aliyah, SMA, SMK, hingga mahasiswa Universitas Alkhairaat (UNISA), turut serta memeriahkan peringatan ini.

Upacara Hari Santri Nasional berlangsung dengan khidmat, mengenang perjuangan ulama, tokoh agama, dan para santri, terutama Habib Idrus bin Salim Aljufri, pendiri perguruan Alkhairaat yang telah berdedikasi membangun dan mengembangkan lembaga pendidikan agama Islam. 

Alkhairaat, yang merupakan warisan dari Habib Idrus bin Salim Aljufri, telah menjadi pilar dalam pendidikan agama Islam dan cinta kepada Indonesia.

Kiyai H. Husen Habibu, inspektur upacara, menjelaskan pentingnya mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa serta cinta terhadap tanah air Indonesia. 

“Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggan kita sebagai keluarga besar Alkhairaat. Kita di ajarkan untuk bersama menjaga kesatuan dan kesatuan bangsa serta membela kemerdekaan dan keutuhan NKRI,” tegasnya.

Alkhairaat selalu menekankan ajaran Akhlakul Karimah dan memberikan cahaya kebaikan bagi semua. 

Dalam kata-kata Husen Habibu, Alkhairaat adalah seperti menara api yang cahayanya memberikan inspirasi bagi sekelilingnya.

Sejak hadir di Sulawesi Tengah, Alkhairaat telah memberikan kontribusi besar bagi negara ini, bukan hanya bagi masyarakat Sulawesi Tengah, melainkan juga bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, Husen Habibu menyatakan bahwa Habib Idrus bin Salim Aljufri pantas diangkat sebagai pahlawan nasional.

Pernyataan ini mendapat sambutan hangat dari semua yang hadir dalam upacara Hari Santri Nasional, yang diiringi dengan takbir “Allahu Akbar.”

 Lapangan Alkhairaat seakan-akan bergemuruh sebagai penghormatan kepada Guru Tua yang dianggap sebagai pahlawan nasional.

Husen Habibu, yang juga menjabat sebagai Presiden Garda Alkhairaat (GAL), menegaskan bahwa kita semua, baik yang berasal dari Alkhairaat maupun masyarakat Kaili, memiliki tanggung jawab untuk menjaga marwah Alkhairaat sebagai lembaga terbesar di Indonesia Timur. 

“Sebagai Abna, kita memiliki kewajiban bersama untuk merawat dan menjaga Alkhairaat agar tetap berdiri dalam satu kesatuan sesuai yang diinginkan oleh Guru Tua (Sami’na Wa Ta’na),” katanya.

Acara Hari Santri Nasional di Alkhairaat diawali dengan upacara kenaikan bendera merah putih oleh santri Ponpes Putra Alkhairaat Pusat, dilanjutkan dengan menyanyikan himne Alkhairaat, Mars Alkhairaat, serta janji santri. Acara ditutup dengan penampilan drum band siswa-siswi MTs Alkhairaat Pusat dan tarian zafin oleh santri Ponpes Putra Alkhairaat Pusat. 

Peringatan Hari Santri Nasional di Alkhairaat tahun ini bukan hanya sebuah acara seremonial, melainkan juga simbol dari dedikasi lembaga ini terhadap pendidikan dan cinta terhadap tanah air.