Pesantren Alkhairaat Dolo Adakan Supervisi Pengajaran Bahasa Arab dengan Tim ARLIC Indonesia

waktu baca 2 menit

KABARALKHAIRAAT.COM, DOLO – Untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Arab di lingkungan madrasah, Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo mengadakan supervisi pengajaran bahasa Arab dengan mendatangkan tim master trainer dari ARLIC Indonesia. Tim tersebut terdiri dari Al-Habib Alwi bin Ahmad Shahab, Prof. Dr. Mohammed Fares AlBadr, dan Ust. Muhammad Adam Haekal.

Kedatangan tim master trainer ini disambut antusias oleh seluruh guru bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo. “Kami sangat senang beliau menyempatkan datang ke Dolo. Selama ini evaluasi hanya via online, dengan kegiatan ini kami jadi lebih tahu kekurangan kami dalam menyiapkan pembelajaran yang efektif,” komentar Ikram Arlan, Guru bahasa Arab dan Kepala Madrasah Aliyah.

Habib Alwi bin Shahab menekankan pentingnya persiapan guru dalam mengajar. Menurutnya, kunci sukses pembelajaran ada pada diri pengajar. Jika pengajar memiliki bahan dan metode yang tepat sebelum masuk ke kelas, maka murid akan senang belajar dan merasa bahwa bahasa Arab itu menyenangkan.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian pendampingan kepada guru-guru yang tahun lalu sudah mengikuti ToT bahasa Arab dengan metode silsilah al-Lisan. Kami dari ARLIC berkomitmen kuat membantu pesantren Alkhairaat dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab. Tidak hanya menyajikan cara belajar yang menyenangkan, tetapi juga mendampingi para pengajar agar pengajaran mudah diterima oleh semua tipe murid. Guru harus percaya diri menciptakan bi’ah lughah di madrasah, dan akan ada program lanjutan lagi nantinya,” jelas Habib Alwi.

Supervisi ini berlangsung selama dua hari. Rangkaian kegiatan pertama adalah menilai pengajaran guru bahasa Arab di setiap kelas yang berlangsung hingga zuhur. Setelah ashar, dilanjutkan dengan materi Metode Pengajaran oleh Prof. Fares yang menekankan aspek Hadats, Wasilah, Tariqah, dan Taqwim. Setelah magrib, beliau melanjutkan dengan materi pembuatan RPP dan bentuk soal yang dapat memantik analisis murid.

“Setiap guru jangan sampai mengajar tanpa persiapan. Guru harus mampu memanfaatkan ketersediaan media untuk memantik murid berbicara bahasa Arab, bisa dengan kartu gambar, game, atau video. Dan guru wajib menyiapkan RPP agar pembelajaran lebih terarah dan memenuhi capaian pembelajaran,” harap Prof. Fares AlBadr, yang juga Dosen bahasa Arab di Pascasarjana UIN Gunung Jati Bandung.

Kegiatan ini ditutup resmi oleh Habib Dr. Ali Hasan Al-Jufri, pimpinan pesantren, yang menyampaikan bahwa program ini akan diperluas ke seluruh cabang Alkhairaat. “Program ini tidak hanya khusus untuk Madinatul Ilmi, tetapi akan diprogramkan untuk lembaga dan masyarakat lainnya mulai dari tingkat MDA hingga universitas. Namun, cikal bakalnya dimulai di sini dulu,” tutup Habib Ali.***