Unisa Jalin Kerja Sama dengan Universiti Sains Malaysia

waktu baca 3 menit
School of Management USM, Associate Prof Dr Anwar Allah Pitchay, saat menjadi pembicara pada seminar internasional yang digelar Fekon Unisa, di Aula FK Unisa, Sabtu (07/10). (FOTO: RIFAY)

PALU – Fakultas Ekonomi (Fekon) Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu menggelar kegiatan seminar internasional yang dirangkaikan dengan call of paper, di Aula Fakultas Kedokteran (FK) Unisa, Sabtu (07/10).

Kegiatan bertajuk The 1st International Conference, Faculty Economics, Alkhairaat University ini mengangangkat tema “From Crisis to Opportunity: Building Sustainable Economic Capabilities Post Covid-19” (Dari Krisis ke Peluang: Membangun Kemampuan Ekonomi yang Berkelanjutan pasca Covid-19).

Seminar internasional pertama kali yang dilaksanakan Fekon Unisa ini menghadirkan dua pembicara dari Universiti Sains Malaysia (USM).

Keduanya merupakan School of Management USM, yaitu Associate Prof Dr Anees Janee bin Ali dan Associate Prof Dr Anwar Allah Pitchay. Secara umum, keduanya memaparkan bagaimana menjaga perekonomian dunia pasca Covid-19, khususnya peran perguruan tinggi.

Turut hadir dalam seminar tersebut Rektor Unisa Dr Muhammad Yasin, Wakil Rektor I Idrus Aldjufri, Wakil Rektor II Dr. Abdul Rahman Assegaf, Dekan Fakultas Ekonomi Dr Muhammad Umar dan Wakil Dekan FK Unisa, drg Lutfia serta ratusan mahasiswa Unisa sebagai peserta.

Wakil Rektor II Unisa, Dr. Abdul Rahman Assegaf, mengatakan, seminar internasional ini adalah pertama kalinya dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Unisa dan nantinya akan menjadi agenda rutin pada tahun-tahun selanjutnya.

Kata dia, meskipun pelaksana kegiatannya adalah Fakultas Ekonomi, namun dalam kegiatan tersebut dirangkai pula sejumlah kegiatan yang berhubungan langsung dengan Unisa secara umum, antara lain penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Unisa dan USM.

“Selain itu juga dilakukan launching international office yang merupakan satu bidang eksekutif di Unisa yang nantinya akan menjadi wadah bagi Unisa dalam berkomunikasi dengan dunia internasional, termasuk di dalamnya pertukaran pelajar, pertukaran dosen dan lainnya,” ungkapnya.

Ia berharap, kerja sama dua perguruan tinggi ini bisa menghasilkan riset-riset atau publikasi yang berkualitas.

Untuk itu, Abdul Rahman meminta gambaran kepada USM, jurusan atau fakultas apa yang ada di USM, yang bisa menjadi peluang untuk menjalankan riset dan publikasi bersama.

School of Management USM, Associate Prof Dr Anwar Allah Pitchay, dalam sesinya memaparkan sejumlah program di USM bagi mahasiswa yang berada di luar negara Malaysia, termasuk Indonesia, Afrika dan lainnya.

Menurutnya, hal ini sebagai upaya memberikan peluang bagi mahasiswa internasional di tengah tingginya biaya hidup, baik untuk tempat tinggal maupun makanan.

“Program ini adalah dua tahun di universitas, satu tahun di rumah, agar hostel-hostel tidak sesak. Jika kita memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti kuliah secara online. Tapi jika ada mahasiswa yang ingin langsung berkuliah di kampus juga boleh. Jadi fleksibel,” katanya dalam dialek Malaysia.

Menurutnya, program ini mulai diterapkan di Bulan Oktober ini. Untuk tahun pertama, mahasiswa langsung masuk mengikuti kuliah di kampus, kemudian tahun kedua mengikuti perkuliahan secara online.

“Tahun ketiga masuk kampus lagi sampai selesai. Program ini adalah upaya kita untuk membantu mahasiswa yang mengalami masalah ekonomi akibat covid. Dengan program ini maka harapannya lebih banyak lagi masyarakat internasional yang mau kuliah di USM,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Unisa, Idrus Aldjufri, mengatakan, kuliah online yang diterapkan oleh USM juga menjadi keinginan dari universitas-universitas yang ada di Indonesia. Namun, kata dia, regulasi di Indonesia sendiri tidak membolehkan, minimal harus 50 persen di kampus.

Ia berharap, nantinya ada mahasiswa Unisa juga yang bisa mengambil bagian dalam program kuliah online di USM. Selain itu, MoU yang telah terjalin antara USM dan Unisa juga bisa melibatkan dosen-dosen Unisa yang ingin melanjutkan studi di USM secara online.

“Ini juga yang diharapkan bisa menjadi peran penting dari keberadaan international office yang telah dilaunching hari ini. Untuk itu, kami juga mengharapkan kepada rektor untuk memberlakukan seleksi yang ketat bagi mahasiswa dan dosen yang ingin kuliah di USM,” harapnya. (RIFAY)